FIFA Manager 12 Siap Dicicipi



Ingin tahu seperti apa rasanya memiliki menjadi pelatih klub sepak bola ternama? Hal itu bisa dirasakan melalui FIFA Manager 12 yang sudah mulai bisa diunduh.

FIFA Manager 12 merupakan salah satu game simulasi sepak bola yang dikembangkan oleh Bright Future, dan diterbitkan oleh Electronic Arts (EA). Game ini rencananya akan dirilis pada 21 Oktober 2011 khusus untuk komputer.

Nah sebelum merasakan sensasi seru yang sebenarnya, EA sudah menyediakan versi demo yang sudah bisa dicicipi. File instalasi game tersebut berukuran 1,32 GB, dan hanya melalui Fan Page FIFA Manager 2012 di Facebook.

Sedikitnya 700 fitur baru dijanjikan hadir di FIFA Manager 12, dan game ini juga diklaim lebih unggul dari pesaing dekatnya Football Manager 2012. Benarkah?

Cara Mudah Menjalankan Trik Teknik Skill PES 2011


Agan-agan para pecinta PES sedunia. Pasti sudah banyak web-web atau blog-blog lainnya yang membahas tentang trik teknik skill PES 2011. Tapi dari kebanyakan yang telah saya lihat, dalam memainkan trik teknik skill itu cenderung ribet, sehingga susah dalam merealisasikannya. Disini saya akan membagikan tips tentang cara mudah menjalankan trik teknik skill PES 2011. Mungkin masih ada yang blum tahu caranya. Langsung Saja berikut caranya :Masuk game plan lalu pilih link feints. Habiz itu pilih yang mana saja terus edit data. Lalu disana akan muncul pilihan Right Stick UP,Right Stick Right,Right Stick Down,Right Stick Left.Tekan satu-satu lalu pilih teknik skill yang akan dipakai. Contohnya, Kalo saya biasa main pakainya untuk Right Stick UP = Roulette, Right Stick Right = Elastico,Right Stick Down = Rainbow Flick,Right Stick Left = Step Over. Sewaktu menjalankan diikuti dengan menahan L1. Sebenarnya masih banyak pilihan trik-trik lain. Tapi saya hanya mencontohkan 4 trik saja. Itu sesuai dengan keinginan agan-agan sekalian.
Mudah kan. Kalo main PES gak pake trik mainnya datar aj, ngebosenin. Demikian pembahasan tentang Cara Mudah Menjalankan Trik Teknik Skill PES 2011. Selamat mencoba.

STRUKTUR SISTEM OPERASI

Pendekatan yang umum suatu sistem yang besar dan kompleks adalah dengan memecah tugas-tugas (task) ke bentuk komponen-komponen kecil dibandingkan dalam bentuk sistem tunggal
(monolithic). Komponen-komponen tersebut akan akan di bahas pada bagian berikut ini.
Struktur Sederhana
Banyak sistem operasi komersial yang tidak terstruktur dengan baik. Kemudian sistem operasi dimulai
dari yang terkecil, sederhana dan terbatas lalu berkembang dengan ruang lingkup originalnya. Contoh
dari sistem operasi ini adalah MS-DOS dan UNIX. MS-DOS merupakan sistem operasi yang
menyediakan fungsional dalam ruang yang sedikit sehingga tidak dibagi menjadi beberapa modul,
sedangkan UNIX menggunakan struktur monolitik dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh
prosedur lain di sistem bila diperlukan dan kernel berisi semua layanan yang disediakan sistem
operasi untuk pengguna [Bambang2002]. Inisialisasi-nya terbatas pada fungsional perangkat keras
yang terbagi menjadi dua bagian yaitu kernel dan sistem program. Kernel terbagi menjadi serangkaian
interface dan device driver dan menyediakan sistem file, penjadwalan CPU, manajemen memori, dan
fungsi-fungsi sistem operasi lainnya melalui system call
Kelemahan struktur monolitik adalah:
• Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan dan dialokasikan
• Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan
• Merupakan pemborosan memori bila setiap komputer harus menjalan kernel monolitik, karena
semua layanan tersimpan dalam bentuk tunggal sedangkan tidak semua layanan diperlukan.
• Kesalahahan sebagian fungsi menyebabkan sistem tidak berfungsi.

Keuntungan struktur monolitik adalah layanan dapat dilakukan dengan cepat karena terdapat dalam
satu ruang.

Pendekatan Berlapis (Layer Approach)
Sistem operasi dibagi menjadi beberapa lapisan. Lapisan terbawah (layer 0) adalah hardware dan
yang tertinggi (layer N) adalah user interface. Lapisan N memberi layanan untuk lapisan N+1
sedangkan proses-proses di lapisan N dapat meminta layanan lapisan N-1 untuk membangun
layanan lapisan N+1. Lapisan N dapat meminta layanan lapisan N-1 namun lapisan N tidak dapat
meminta layanan lapisan N+1. Masing-masing berjalan pada lapisannya sendiri
[MDGR2006] Menurut Tanenbaum dan Woodhull, sistem terlapis terdiri dari enam lapisan, yaitu:
• Lapisan 0. Mengatur alokasi prosesor, pertukaran antar proses ketika interupsi terjadi atau waktu
habis dan lapisan ini mendukung dasar multi-programming pada CPU.
• Lapisan 1. Mengalokasikan ruang untuk proses di memori utama dan pada 512 kilo word drum
yang digunakan untuk menahan bagian proses ketika tidak ada ruang di memori utama.
• Lapisan 2. Menangani komunikasi antara masing-masing proses dan operator console. Lapisan
ini masing-masing proses secara efektif memiliki operator console sendiri.
• Lapisan 3. Mengatur peranti I/O dan menampung informasi yang mengalir dari/ke proses
tersebut.
• Lapisan 4. Tempat program pengguna. Pengguna tidak perlu memikirkan tentang proses,
memori, console, atau manajemen I/O.
• Lapisan 5. Merupakan operator sistem.

Contoh sistem operasi yang menggunakan pendekatan berlapis adalah THE yang dibuat oleh Djikstra
dan mahasiswa-mahasiswanya, serta sistem operasi MULTICS.

[Bambang2002] Kelemahan struktur ini adalah fungsi-fungsi sistem operasi harus diberikan ke tiap
lapisan secara hati-hati. Sedangkan keunggulannya adalah memeliki semua kelebihan rancangan
modular, yaitu sistem dibagi menjadi beberapa modul dan tiap modul dirancang secara independen.
Tiap lapisan dapat dirancang, dikode dan diuji secara independen. Pendekatan berlapis
menyederhanakan rancangan, spesifikasi dan implementasi sistem operasi.

Microkernels

Metode struktur ini adalah menghilangkan komponen-komponen yang tidak diperlukan dari kernel dan
mengimplementasikannya sebagai sistem dan program-program level user. Hal ini akan menghasilkan
kernel yang kecil. Fungsi utama dari jenis ini adalah menyediakan fasilitas komunikasi antara program
client dan bermacam pelayanan yang berjalan pada ruang user. Contoh sistem operasi yang
menggunakan metode ini adalah TRU64 UNIX, MacOSX dan QNX

Keuntungan dari kernel ini adalah kemudahan dalam memperluas sistem operasi, mudah untuk
diubah ke bentuk arsitektur baru, kode yang kecil dan lebih aman. Kelemahannya adalah kinerja akan
berkurang selagi bertambahnya fungsi-fungsi yang digunakan.

Modular (Modules)

Kernel mempunyai kumpulan komponen-komponen inti dan secara dinamis terhubung pada
penambahan layanan selama waktu boot atau waktu berjalan. Sehingga strateginya menggunakan
pemanggilan modul secara dinamis (Loadable Kernel Modules). Umumnya sudah diimplementasikan
oleh sistem operasi modern seperti Solaris, Linux dan MacOSX.
Sistem Operasi Apple Macintosh Mac OS X menggunakan struktur hybrid. Strukturnya
menggunakan teknik berlapis dan satu lapisan diantaranya menggunakan Mach microkernel

Virtual Machine

Dalam struktur ini user seakan-akan mempunyai seluruh komputer dengan simulasi atas pemroses
yang digunakan. Sistem operasi melakukan simulasi mesin nyata yang digunakan user, mesin virtual
ini merupakan tiruan seratus persen atas mesin nyata [Bambang2002].

Teknologi ini awalnya digunakan pada IBM S/370. VM/370 menyediakan mesin virtual untuk tiap user
dengan membuat mesin virtual baru pada saat user tersebut melakukan log sistem. Kemudian teknik
ini berkembang menjadi operating system emulator sehingga sistem operasi dapat menjalankan
aplikasi-aplikasi untuk sistem operasi lain.
Dalam lingkungan ini terdapat proteksi berbagai sumber daya sistem. Setiap virtual-machine secara
lengkap mengisolasi dari semua virtual-machine yang lain, sehingga tidak ada masalah proteksi. Ada
dua pendekatan dalam penyediaan sharing yang diimplementasikan, pertama hal ini memungkinkan
share minidisk dan share files. Kedua, memungkinkan pendefinisian jaringan virtual-machine,
sehingga dapat mengirim informasi melalui virtual jaringan komunikasi.

Contoh dari pengembangan itu adalah sebagai berikut:
• Sistem operasi MS-Windows NT dapat menjalankan aplikasi untuk MS-DOS, OS/2 mode teks dan
aplikasi WIN16.
• IBM mengembangkan WABI untuk meng-emulasikan Win32 API sehingga sistem operasi yang
menjalankan WABI dapat menjalankan aplikasi-aplikasi untuk MS-Windows.
• Para pengembang Linux membuat DOSEMU untuk menjalankan aplikas-aplikasi DOS pada
sistem operasi Linux, WINE untuk menjalankan aplikasi-aplikasi MS-Windows.
• VMWare merupakan aplikasi komersial yang meng-abstraksikan perangkat keras intel 80x86
menjadi virtual mesin dan dapat menjalan beberapa sistem operasi lain (guest operating
system) di dalam sistem operasi MS-Windos atau Linux (host operating system). VirtualBox
merupakan salah satu aplikasi sejenis yang opensource.

tips & trik PES 2011


berikut ini adalah trik dan tips bermain PES 2011 yang sangat digemari oleh para pecinta games saat ini.
bagi kamu yang gila banget bermain berikut ini trik yang musti kamu coba untuk memuaskan hati kamu dalam bermain.
Tips – trik dribble PES 2011 :

* diagonal bounce : tahan L2, arahkan analog kanan ke kiri dan analog kiri ke atas kanan
* heel chop : tahan L2, arahkan analog kanan keatas dan analog kiri ke atas
* Backhell Feint : tahan L2, putar 1/4 lingkaran analog kanan dari arah kiri hingga ke atas dan analog kiri ke arah bawah
* Rainbow Flick : tahan L2, dan tekan analog kanan 2 kali
* Ball roll 1 : tahan L2, arahkan analog kanan ke bawah
* Ball roll 2 : tahan L2, arahkan analog kanan ke bawah lalu ke atas
* Front Flick : tahan L2, tekan analog kanan dan analog kiri arah kan ke kiri atas (serong)

Tips – Trik crossing PES 2011 :

* Pertama, Umpan lambung tinggi. Anda cukup menekan tombol O sekali saja.

* Kedua, Umpan crossing lambung menengah. Anda cukup menekan tombol O dua kali.

* Ketiga, Umpan crossing mendatar. Anda cukup menekan tombol O tiga kali.

Tips – Trik Freekick / tendangan bebas PES 2011 :

* Arahkan pemain kita ke sudut yg jauh dari kiper
* Tekan dan tahan tombol arah bawah, lalu tekan tombol kotak dg power gauge skitar 60%
* segera lepas tombol arah bawah tadi lalu ganti menekan tombol X+arah dan Bola akan menukik

Tips – Trik Pinalty PES 2011 :

* pada posisi ini kita cukup menekan tombol kotak (langsung dilepas,) kemudian tunggu beberapa saat sampai pemain bergerak mendekati bola.
* setelah pemain berada pada posisi di dekat bola, kita pencet tombol arah atas/bawah dengan menekannya sampai pemain menendang bola.
* GOAL.

referensi: google.co.id, chuzblog.blogspot.com, image.google.com

macam-macam arsitektur kernel sistem operasi

kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman. Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing. Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan pekerjaan programer. Untuk menjalankan sebuah komputer kita tidak harus menggunakan kernel sistem operasi. Sebuah program dapat saja langsung diload dan dijalankan diatas mesin ‘telanjang’ komputer, yaitu bilamana pembuat program ingin melakukan pekerjaannya tanpa bantuan abstraksi perangkat keras atau bantuan sistem operasi. Teknik ini digunakan oleh komputer generasi awal, sehingga bila kita ingin berpindah dari satu program ke program lain, kita harus mereset dan meload kembali program-program tersebut. Sebuah kernel sistem operasi tidak harus ada dan dibutuhkan untuk menjalankan sebuah komputer. Program dapat langsung dijalankan secara langsung di dalam sebuah mesin (contohnya adalah CMOS Setup) sehingga para pembuat program tersebut membuat program tanpa adanya dukungan dari sistem operasi atau hardware abstraction. Cara kerja seperti ini, adalah cara kerja yang digunakan pada zaman awal-awal dikembangkannya komputer (pada sekitar tahun 1950). Kerugian dari diterapkannya metode ini adalah pengguna harus melakukan reset ulang komputer tersebut dan memuatkan program lainnya untuk berpindah program, dari satu program ke program lainnya. Selanjutnya, para pembuat program tersebut membuat beberapa komponen program yang sengaja ditinggalkan di dalam komputer, seperti halnya loader atau debugger, atau dimuat dari dalam ROM (Read-Only Memory). Seiring dengan perkembangan zaman komputer yang mengalami akselerasi yang signifikan, metode ini selanjutnya membentuk apa yang disebut dengan kernel sistem operasi. Selanjutnya, para arsitek sistem operasi mengembangkan kernel sistem operasi yang pada akhirnya terbagi menjadi empat bagian yang secara desain berbeda, sebagai berikut: Kernel monolitik. Kernel monolitik mengintegrasikan banyak fungsi di dalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras secara penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi. Mikrokernel. Mikrokernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan di atasnya—yang disebut dengan server—untuk melakukan beberapa fungsionalitas lainnya. Kernel hibrida. Kernel hibrida adalah pendekatan desain microkernel yang dimodifikasi. Pada hybrid kernel, terdapat beberapa tambahan kode di dalam ruangan kernel untuk meningkatkan performanya. Exokernel. Exokernel menyediakan hardware abstraction secara minimal, sehingga program dapat mengakses hardware secara langsung. Dalam pendekatan desain exokernel, library yang dimiliki oleh sistem operasi dapat melakukan abstraksi yang mirip dengan abstraksi yang dilakukan dalam desain monolithic kernel. Kernel monolitik Pendekatan kernel monolitik didefinisikan sebagai sebuah antarmuka virtual yang berada pada tingkat tinggi di atas perangkat keras, dengan sekumpulan primitif atau system call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya manajemen proses, konkurensi (concurrency), dan manajemen memori pada modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode supervisor. Meskipun jika setiap modul memiliki layanan operasi-operasi tersebut terpisah dari modul utama, integrasi kode yang terjadi di dalam monolithic kernel sangatlah kuat, dan karena semua modul berjalan di dalam address space yang sama, sebuah bug dalam salah satu modul dapat merusak keseluruhan sistem. Akan tetapi, ketika implementasi dilakukan dengan benar, integrasi komponen internal yang sangat kuat tersebut justru akan mengizinkan fitur-fitur yang dimiliki oleh sistem yang berada di bawahnya dieksploitasi secara efektif, sehingga membuat sistem operasi dengan monolithic kernel sangatlah efisien—meskipun sangat sulit dalam pembuatannya. Pada sistem operasi modern yang menggunakan monolithic kernel, seperti halnya Linux, FreeBSD, Solaris, dan Microsoft Windows, dapat memuat modul-modul yang dapat dieksekusi pada saat kernel tersebut dijalankan sehingga mengizinkan ekstensi terhadap kemampuan kernel sesuai kebutuhan, dan tentu saja dapat membantu menjaga agar kode yang berjalan di dalam ruangan kernel (kernel-space) seminim mungkin. Di bawah ini ada beberapa sistem operasi yang menggunakan Monolithic kernel: Kernel sistem operasi UNIX tradisional, seperti halnya kernel dari sistem operasi UNIX keluarga BSD (NetBSD, BSD/I, FreeBSD, dan lainnya). Kernel sistem operasi GNU/Linux, Linux. Kernel sistem operasi Windows (versi 1.x hingga 4.x; kecuali Windows NT). Mikrokernel Pendekatan mikrokernel berisi sebuah abstraksi yang sederhana terhadap hardware, dengan sekumpulan primitif atau system call yang dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem operasi agar dapat berjalan, dengan layanan-layanan seperti manajemen thread, komunikasi antar address space, dan komunikasi antar proses. Layanan-layanan lainnya, yang biasanya disediakan oleh kernel, seperti halnya dukungan jaringan, pada pendekatan microkernel justru diimplementasikan di dalam ruangan pengguna (user-space), dan disebut dengan server. Server atau disebut sebagai peladen adalah sebuah program, seperti halnya program lainnya. Server dapat mengizinkan sistem operasi agar dapat dimodifikasi hanya dengan menjalankan program atau menghentikannya. Sebagai contoh, untuk sebuah mesin yang kecil tanpa dukungan jaringan, server jaringan (istilah server di sini tidak dimaksudkan sebagai komputer pusat pengatur jaringan) tidak perlu dijalankan. Pada sistem operasi tradisional yang menggunakan monolithic kernel, hal ini dapat mengakibatkan pengguna harus melakukan rekompilasi terhadap kernel, yang tentu saja sulit untuk dilakukan oleh pengguna biasa yang awam. Dalam teorinya, sistem operasi yang menggunakan microkernel disebut jauh lebih stabil dibandingkan dengan monolithic kernel, karena sebuah server yang gagal bekerja, tidak akan menyebabkan kernel menjadi tidak dapat berjalan, dan server tersebut akan dihentikan oleh kernel utama. Akan tetapi, dalam prakteknya, bagian dari system state dapat hilang oleh server yang gagal bekerja tersebut, dan biasanya untuk melakukan proses eksekusi aplikasi pun menjadi sulit, atau bahkan untuk menjalankan server-server lainnya. Sistem operasi yang menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini disebabkan oleh adanya overhead yang terjadi akibat proses input/output dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch) untuk memindahkan data antara aplikasi dan server. Beberapa sistem operasi yang menggunakan microkernel: IBM AIX, sebuah versi UNIX dari IBM Amoeba, sebuah kernel yang dikembangkan untuk tujuan edukasi Kernel Mach, yang digunakan di dalam sistem operasi GNU/Hurd, NexTSTEP, OPENSTEP, dan Mac OS/X Minix, kernel yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum untuk tujuan edukasi Symbian OS, sebuah sistem operasi yang populer digunakan pada hand phone, handheld device, embedded device, dan PDA Phone. Kernel hibrida Kernel hibrida aslinya adalah mikrokernel yang memiliki kode yang tidak menunjukkan bahwa kernel tersebut adalah mikrokernel di dalam ruangan kernel-nya. Kode-kode tersebut ditaruh di dalam ruangan kernel agar dapat dieksekusi lebih cepat dibandingkan jika ditaruh di dalam ruangan user. Hal ini dilakukan oleh para arsitek sistem operasi sebagai solusi awal terhadap masalah yang terjadi di dalam mikrokernel: kinerja. Beberapa orang banyak yang bingung dalam membedakan antara kernel hibrida dan kernel monolitik yang dapat memuat modul kernel setelah proses booting, dan cenderung menyamakannya. Antara kernel hibrida dan kernel monolitik jelas berbeda. Kernel hibrida berarti bahwa konsep yang digunakannya diturunkan dari konsep desain kernel monolitik dan mikrokernel. Kernel hibrida juga memiliki secara spesifik memiliki teknologi pertukaran pesan (message passing) yang digunakan dalam mikrokernel, dan juga dapat memindahkan beberapa kode yang seharusnya bukan kode kernel ke dalam ruangan kode kernel karena alasan kinerja. Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi yang menggunakan kernel hibrida: BeOS, sebuah sistem operasi yang memiliki kinerja tinggi untuk aplikasi multimedia. Novell NetWare, sebuah sistem operasi yang pernah populer sebagai sistem operasi jaringan berbasis IBM PC dan kompatibelnya. Microsoft Windows NT (dan semua keturunannya). Exokernel Sebenarnya, Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang umum—seperti halnya microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan sebuah struktur sistem operasi yang disusun secara vertikal. Ide di balik exokernel adalah untuk memaksa abstraksi yang dilakukan oleh developer sesedikit mungkin, sehingga membuat mereka dapat memiliki banyak keputusan tentang abstraksi hardware. Exokernel biasanya berbentuk sangat kecil, karena fungsionalitas yang dimilikinya hanya terbatas pada proteksi dan penggandaan sumber daya. Kernel-kernel klasik yang populer seperti halnya monolithic dan microkernel melakukan abstraksi terhadap hardware dengan menyembunyikan semua sumber daya yang berada di bawah hardware abstraction layer atau di balik driver untuk hardware. Sebagai contoh, jika sistem operasi klasik yang berbasis kedua kernel telah mengalokasikan sebuah lokasi memori untuk sebuah hardware tertentu, maka hardware lainnya tidak akan dapat menggunakan lokasi memori tersebut kembali. Exokernel mengizinkan akses terhadap hardware secara langsung pada tingkat yang rendah: aplikasi dan abstraksi dapat melakukan request sebuah alamat memori spesifik baik itu berupa lokasi alamat physical memory dan blok di dalam hard disk. Tugas kernel hanya memastikan bahwa sumber daya yang diminta itu sedang berada dalam keadaan kosong—belum digunakan oleh yang lainnya—dan tentu saja mengizinkan aplikasi untuk mengakses sumber daya tersebut. Akses hardware pada tingkat rendah ini mengizinkan para programmer untuk mengimplementasikan sebuah abstraksi yang dikhususkan untuk sebuah aplikasi tertentu, dan tentu saja mengeluarkan sesuatu yang tidak perlu dari kernel agar membuat kernel lebih kecil, dan tentu saja meningkatkan performa. Exokernel biasanya menggunakan library yang disebut dengan libOS untuk melakukan abstraksi. libOS memungkinkan para pembuat aplikasi untuk menulis abstraksi yang berada pada level yang lebih tinggi, seperti halnya abstraksi yang dilakukan pada sistem operasi tradisional, dengan menggunakan cara-cara yang lebih fleksibel, karena aplikasi mungkin memiliki abstraksinya masing-masing. Secara teori, sebuah sistem operasi berbasis Exokernel dapat membuat sistem operasi yang berbeda seperti halnya Linux, UNIX, dan Windows dapat berjalan di atas sistem operasi tersebut. sourcewikipedia

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review